BebeK KecuT

Published in Indonesia - First steps in eRevollution - 10 Jun 2016 13:01 - 44

Syahdan...

KABOOOM..... bunyi ledakan roket Q7 jatuh disamping seorang laskar bebek yang sedang merunduk di semak belukar, niatnya hendak memberikan kejutan pada musuh yang seperempat lemparan bambu runcing dari tempatnya. Sayang-disayang, sebuah Friendly Fire dari opsir keluaran SECATeM yang dilatih perwira keblinger membuat sang laskar terpelanting dengan kaki ngangkang patah tujuh sebatas paha; lehernya pun terputar 360 derajat sambil tangannya menunjuk seperti Petruk ala Ria Jenaka closing. tragis...

Dengan lidah tercekat, pandangan yang samar dan mata merah menyala sang laskar mengumpat dalam batinnya: "Ba***** K****** T**** K********* T**** @#$%^^&^##@#%.....@#$%^^&^##@#%.....@#$%^^&^##@#%....." hingga akhirnya semua kosa-kata dan jenis-jenis umpatan dari seluruh eIndonesia ludes terurai dari lidah sang laskar. Perlahan ia mulai menatap langit yang samar sembari tersenyum. Senyuman akan nostalgia kejayaan negaranya yang telah menaklukan dunia. "Kapan lagi bisa seperti itu ya?" benaknya.

Tiba-tiba terdengar suara memanggil: "Oom.. oom... belum jadi opor kan?" suara itu melanjutkan, "Ini om ada undangan ke dimensi lain, tempatnya enak lho... makanan disana lezat-lezat, om bisa buat apa saja yang om ingin". Tiba-tiba suara itu memudar. "Ah, apa ini?" Dengan perlahan sang laskar kemudian mengelus undangan tersebut dan tiba-tiba WUZZZ... sepersekian detik sang laskar berada dalam sebuah heli Q5 tak berawak. "WOOW, dimana ini?" Tiba-tiba suara dari kokpit menjawab:

"Selamat datang di dunia PERTAMAX dimana tak pernah ada KLIMAX!!"

Dengan Saksama sang laskar mengamati, kondisi geografi yang dilaluinya. "Lho ini kan eIndonesia tapi seperti berbeda?" suara di kokpit pun menjelaskan: "bla...bla...bla...bla...bla...bla.. (nada suara ramah) "bla...bla...bla...bla...bla...bla... (nada meninggi) la la la la.....(gembira) bleh...bleh..bleh..(sedih)" sang laskar hanya bisa takjub sambil mengernyit dan agak kebingungan apa yang dimaksud oleh suara itu. setidaknya yang ditangkap oleh sang laskar bahwa dunia ini bisa disebut eDunia Harapan dimana sisi-sisi kemanusian masih bisa ditemukan, masih mungkin ada peradaban melalui dinamika demokrasi, masih mungkin adanya dialektika konsep dan ide yang menjadi sintesa pemikiran akan makna diri dalam eDunia ini. bahwa eIndonesia dapat menjadi negara yang revol(l)usioner di eDunia ini.
sang laskar bergumam: